Kebaktian Natal Sekolah, sudah menjadi tradisi bagi sekolah untuk menyelenggarakannya; demikian ini terjadi di SDN Oelii Kupang Barat
Kebaktian Natal Sekolah - Mearayakan Natal dan Tahun
Baru 2020, merupakan suatu kesan dan arti tersendiri bagi siapapun jika
dihayati sebagai bukti cinta dan kasih Allah. Demikian hal ini dialami oleh
keluarga besar Sekolah Dasar Negeri Oeli’i dan TKN Satap Oeli’i dalam Ibadah
Perayaan Natal dan Syukuran Tahun Baru 2020 (Sabtu, 11/01/2020) berlangsung
khikmat dan penuh sukacita.
Pujian Pembuka
Kebaktian natal sekolah ini diawali
dengan pujian pembuka KJ. 109 : 1-2 “Hari Mari Berhimpun” ditunjukan oleh
anak-anak dalam pujian yang penuh sukacita. Merupakan panggilan damai penuh
bahagia menyambut Natal dan Tahun Baru. Bapak-Ibu Guru pun tidak kalah ambil
bagian dalam momen tersebut, menunjukan
kesiapan untuk masuk dalam suatu ruang merenungi bukti dan cinta kasih Allah.
Pembakaran Lilin
Pembakaran lilin merupakan simbol
paling berkesan. Anak-anak pun ambil bagian dalam sesi ini, yakni membakar
lilin oleh beberapa anak yang ditunjuk mulai dari siswa TKN Satap Oelii sampai
Siswa SD Negeri Oeli’i; sambil diringi lagu malam kudus. Meskipun acara ini
berlangsung siang bukan malam. Tetapi tidak mengurangi makna sebagai simbol bahwa
Sang Bayi Natal yaitu Yesus Kristus yang datang dan lahir di kandang domba;
menjadi terang yang menerangi di tengah-tengah kegelapan dunia. Kita sebagai
insan duniawi yang dulunya berasal dari kegelapan kemudian dipulihkan dengan
terang yang telah datang itu. Yaitu terang melalui Kelahiran Yesus Kristus yang
kemudian menjadi Tuhan dan Juruselamat bagi umat manusia sampai saat ini.
Pertahankan terang yang Tuhan kasih
Karena itu sebagai insan pendidikan
yang juga adalah orang-orang percaya mestinya kita perlu pertahankan terang
yang Tuhan berikan itu di dalam tugas, pekerjaan, tanggung jawab dan pelayanan
kita masing-masing. Baik sebagai insan pendidikan itu sendiri, yang bertanggung
jawab bagi bangsa dan negara dan juga
bertanggung jawab bagi Tuhan di dalam Yesus Kristus yang telah lebih dahulu
mengasihi kita.
Renungan Natal
Untuk menguatkan makna Kebaktiannatal sekolah dan Tahun Baru sebagai bukti Allah adalah kasih itu. Firman Tuhan
1 Yohanes 4 : 7 – 12; menjadi rujukan sebagaai bahan perenungan. Pokok perenungan yang berbunyi “Menunjukan
Kasih Terlebih Dahulu” dibawakan oleh hamba Tuhan Gusti Kese, M.Th; Mengawali
khotbahnya, Hamba Tuhan yang adalah Pelayan Jemaat GMMI Ayalon Oeli’i itu
memulainya dengan cerita lucu kepada anak-anak. Anak-anak lalu terbawa dalam
suasana tawa. Namun pada intinya yang menjadi penekanan adalah “anak-anak tidak
boleh belajar baomong kosong alias penipu”.
Lanjutnya hamba Tuhan yang juga
adalah alumni SD Negeri Oeli’i itu, sembari mengungkapkan pengalaman ketika
masih sekolah di SD Negeri Oeli’i bahwa ada guru yang biking sedih diri versi
dia saat itu. Namun pada akhirnya ada pengakuan bahwa guru yang terlihat
seperti jahat itu sebenarnya guru yang paling sayang dan mengsihi kita.
Dua Cara mengasihi Lebih Dahulu
Ikon yang menjadi inti dan makna
perenungan disimpulkan dalam 2 macam bagaimana cara mengasihi lebih dahulu :
1. Lewat Bukti Nyata;
Mengasihi tidak boleh dipahami
sebagai ketentuan formal, namun harus dibuktikan dengan perbuatan nyata. Contoh
bagi anak-anak; tidak boleh terlambat masuk sekolah, rajin kerja PR, dan tekun
belajar. Bagi Guru; mengajar dan mendidik anak dengan penuh kasih. Mengerjakan
panggilan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi.
2. Mengasihi Semua Orang;
Mengasihi bukan sebatas orang yang
kita sukai dan senangi, tetaapi orang kita benci sekalipun harus dikasihi.
Anak-anak tidak boleh menghargai teman yang disukai tetapi semua teman.
Sekalipun ada yang rambutnya keriting, lurus, kulitnya putih, hitam, kaya,
miskin, dan lainnya. Bagi guru mengasihi dan melayani anak tidak boleh
membeda-bedakan anak dari latar belakang yang berbeda-beda. Tetapi perlu mendapat
pelayanan yang sama.
Ungkapan Ibu Kepala Sekolah
Setelah ibadah usai; ibu Welmintje
Wadu yang adalah kepala sekolah SD Negeri Oeli’i dalam kesan dan
salam-salamnya. Hanya mengungkapkan permohonan maaf kepada anak-anak dan semua
guru terhadap kekurangan di tahun lalu.
Dan mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2020 dengan harapan ada
semangat baru dan ada sesuatu yang lebih baik dari tahun lalu.
Kesimpulan dan Penutup
![]() |
Foto Siswa SDN Oelii tengah mengikuti ibadah Natal dan Sukuran tahun baru 2020 |
Akhir dari Kebaktian Natal Sekolah dan
Syukuran Tahun Baru; ramah tamah ditandai sebagai bukti Allah adalah Kasih
ditunjukan oleh semua anak yang berjabat tangan dengan para guru dalam keadaan
berdiri sambil menyanyikan “Selamat Hari Natal dan Tahun Baru”.
Ya! Selamat! Itu anugerah yang diberikan oleh Tuhan bagi kita untuk berjalan
terus dan terus berkarya. Meskipun kita tahu tantangan ke depan; bahwa dunia
ini rentang dengan krisis kedamaian, krisis kebaikan dan bahkan krisis
teknologi yang bisa saja membunuh moral manusia. Karena itu jika sekolah ini
ingin bertahan, maka para guru dan anak-anak,
bahkan siapapun yang membaca artikel ini. Tahun 2020 dan seterusnya
bawalah kasih Allah itu di dalam diri, sikap dan kehidupan masing-masing.
Percayalah kita akan selamat sampai ke tujuan sesuai visi dan misi kehidupan
kita masing-masing. Tuhan Memberkati (y)*.
COMMENTS